I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Beberapa teman guru masih banyak yang mengeluhkan bagaimana
cara membuat butir soal dan naskah soal yang baik dan benar, hal ini wajar
karena sebagian kutub pendidikan baik gugus, PGRI atau UPTD kadang tidak
mempedulikan hal mendasar bagi guru ini.
Kebanyakan guru-guru, atau pun pihak-pihak yang bergelut
dalam dunia pembuatan soal belum paham betul akan cara pembuatan ataupun tehnik
dari penyusunan naskah soal. Untuk itu sangat diperlukan tehnik-tehnik tersebut
agar guru atau pun pihak yang berhubungan dengan soal dapat mengerti dan mahir
dalam pembuatan naskah soal.
Sebelum kita membuat soal alangkah baiknya jika kita
mengetahui alur pembuatan, pada paling utama harus dilihat standar
kompetensi-Kompetensi Dasar- (pengecekan) Indikator – pembuatan indikator soal
– barulah penyusunan Soal . Ini diharapkan tidak terjadi kesalahan ataua
ketidak tepatan dalam pembuatan butir soal. Atau juga bisa menggunakan alur
penyesuain bolak-balik terhadap kesesuaian antara KD – materi dan Standar
Kompetensi, yang akhirnya menjadikan beberapa indikator soal dan butir soal.
Pada penulisan soal juga harus ditekankan pada hubungan
antara SKL , Materi dan Penilaian. Hal ini perlu di perhatikan guru agar soal
bisa menggambakan kompetensi yang ingin dicapai, sehingga tidak ada soal yang
lari dari konsteks pembelajaran kompensi.
Dalam penulisan soal juga harus diperhatikan beberapa urutan
yaitu kita harus memperhatikan Tujuan Tes – memperhatikan SKL – menentukan
Materi – Menentukan Kisi-kisi atau indikator – lalu baru melakukan penulisan
soal- kemudian soal di validasi – selanjutnya sola di cek kaidah penulisan soal
dan dibuatlah pedoman penskorannya.
A.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
perencanaan naskah soal ?
2. Bagaimana
cara membuat kisi-kisi soal ?
3. Bagaimana
analisis butir soal tersebut ?
B.
TUJUAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka dapat dirumuskan beberapa tujuan dari makalah ini, yaitu :
1.
Untuk
menjelaskan perencanaan naskah soal.
2.
Untuk
menjelaskan cara membuat kisi-kisi soal.
3. Untuk menjelaskan analisis
butir soal tersebut.
C. MANFAAT
Dalam paparan makalah ini diharapkan
kita dapat mengambil hal-hal penting yang bernilai positif yang terdapat dalam
pembahasan mengenai Tehnik Penyusunan Naskah Soal guna menambah wawasan. Selain
itu manfaatnya:
1. Bagi mahasiswa, dapat menjadi bahan
acuan dalam memahami materi Evaluasi Pembelajaran.
2. Bagi instansi, semoga makalah ini
dapat menjadi sebuah referensi bacaan.
3. Bagi masyarakat umum, dapat menjadi
pedoman dalam mempelajari sebuah pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
II.
PEMBAHASAN
TEHNIK PENYUSUNAN NASKAH SOAL
1.
Perencanaan
Naskah Soal
Bagi kita
sebagai pendidik, yang menjadi persoalan adalah pengukuran hasil belajar yang
termasuk bidang non phisik atau aspek yang bersifat abstrak. Dalam hal ini
pendidik harus paham bahwa aspek yang bersifat abstrak seperti hasil belajar
ini dalam melakukan pengukuran memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang
sistematis. Alat yang biasa digunakan sebagai alat ukur dari hasil belajar
adalah tes. Sehingga dapat dikatakan bahwa tes merupakan salah satu alat ukur
dalam melakukan asesmen proses dan hasil pembelajaran.
1.1 Langkah Pokok
Mengembangkan Tes
Penyusunan
tes, sangat besar pengaruhnya terhadap siswa yang akan mengikuti tes, untuk
mengurangi kesalahan dalam pengukuran maka tes harus direncanakan secara
cermat. Secara umum ada lima langkah pokok yang harus dilewati yaitu:
a.
Perencanaan Tes
Dalam
langkah perencanaan tes ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai
pendidik yaitu:
1. Menentukan cakupan materi yang akan diukur : Langkah ini biasanya
dilakukan dengan menyusun kisi-kisi soal yaitu daftar spesifikasi, Ada tiga
langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes dalam sistem penilaian berbasis
kompetensi dasar, yaitu; (1) Menulis kompetensi dasar, (2) Menulis materi
pokok, (3) Menentukan indikator, dan (4) Menentukan jumlah soal.
2. Bentuk Tes : Pemilihan bentuk tes akan dapat dilakukan dengan tepat bila
didasarkan pada tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk
memeriksa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan karakteristik mata
pelajaran yang diujikan.
3. Menetapkan panjang Tes : langkah menetapkan panjang tes, meliputi berapa
waktu yang tersedia untuk melakukan tes, hal ini terkait erat dengan penetapan
jumlah item-item tes yang akan dikembangkan. Ada tiga hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan jumlah soal, yaitu bobot masing-masing bagian
yang telah ditentukan dalam kisi-kisi, keandalan yang diinginkan, dan waktu
yang tersedia.
b.
Menulis Butir Pertanyaan
Ada 3 kegiatan pokok dalam menulis butir
soal yaitu:
1. Menulis draft soal : Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan butir
pertanyaan yaitu format pertanyaan dan alternatif jawaban. Dalam hal ini perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu, (1) apakah pertanyaan mudah dimengerti? (2)
apakah sudah sesuai dengan indikator (3) apakah tata letak keseluruhan baik?
(4) apakah perlu pembobotan (5) apakah kunci jawaban sudah benar?
2. Memantapkan Validitas Isi (Content Validity ): Content validity atau validitas isi pada
dasarnya merupakan koefisien yang menunjukkan kesesuaian antara draft tes yang
telah disusun dengan isi dari konsep dan kisi-kisi yang telah disusun.
3. Melakukan Uji Coba (try out) : Uji coba diperlukan dalam
penyusunan tes buatan guru, try out tidak harus dilakukan secara formal
dan dalam skala besar, yang perlu Anda perhatikan adalah bahwa try out dapat
dilakukan untuk berbagai kepentingan diantaranya adalah untuk; (1) analisis
item, (2) bagaimana rencana pelaksanaan, (3) memperkirakan penggunaan waktu
pengerjaan, (4)kejelasan format tes, (5) kejelasan petunjuk pengisian, dan (6)
pemahaman bahasa yang digunakan dsbnya.
4. Revisi soal : Hasil dari uji coba kemudian dilakukan analisis untuk mencari
tingkat kesulitan soal dan penggunaan bahasa yang kurang komunikatif, untuk
kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kebutuhan.
c.
Melakukan pengukuran dengan tes
Ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan pada saat menyelenggarakan tes untuk siswa yaitu:
1. Menjaga obyektivitas pelaksanaan tes : Pendidik harus menjaga
obyektifitas, baik dalam pengawasan, menjaga kerahasiaan soal, dan berbagai
kode etik penyelenggaraan tes yang lain. Setelah ujian dilaksanakan maka
langkah berikut adalah koreksi, dan interpretasi dari hasil ujian tersebut,
untuk kemudian berdasar data hasil analisis tersebut akan diambil keputusan
dalam berbagai kepentingan.
2. Memberikan skor pada hasil tes : Yaitu memeriksa hasil jawaban dari para siswa,
untuk memberikan skor/angka sebagai penghargaan terhadap setiap poin soal yang
dapat dikerjakan, hasilnya berupa angka yang disebut skor mentah, angka yang
menunjukkan berapa soal yang bisa dijawab benar oleh siswa. Dalam melakukan
langkah ini harus dijaga obyektivitas dengan selalu menggunakan kunci jawaban
dan indikator keberhasilan.
3. Melakukan Analisis Hasil Tes : Setelah semua pekerjaan siswa dikoreksi langkah
berikutnya adalah melakukan analisis terhadap skor hasil tes.
2.
Kisi-kisi
Soal
a. Pengertian
Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau
matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau yang hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat
diartikan test blue-print atau table of specification merupakan
deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan.
Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan
tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap
kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185). Tujuan penyusunan
kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam
menulis soal.
b. Fungsi
Kisi-kisi
1.
Panduan/pedoman dalam penulisan
soal yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal meurupakan
aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman
tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan
memudahkan dalam pembuatan soal.
2.
Penulis soal akan menghasilkan
soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru
terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru
dalam mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang
bermacam-macam sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran
tertenu. Dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan
menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
3.
Penulis soal yang berbeda akan
menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat kedalamannyas
segi cakupan materi yang ditanyakan.
Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk
menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan mempermudah dalam
proses evaluasi.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi
persyaratan berikut ini:
a.
Kisi-kisi
harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah
diajarkan secara tepat dan proporsional.
b. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas
dan mudah dipahami.
c. Materi yang hendak ditanyakan dapat
dibuatkan soalnya.
c.
Penulisan Kisi-kisi
Penulisan kisi-kis soal adalah kerangka dasar
yang dipergunakan untuk penyusunan soal dalam evaluasi proses pendidikan dan
pembelajaran. Dengan kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat
menyusun soal-soal evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru
dalam menyusun soal evaluasi.
Dengan kisi-kisi penulisan soal maka tidak akan
terjadi penyimpangan tujuan dan sasaran dari penulisan soal untuk evaluasi
penulisan soal. Guru hanya mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam
kisi-kisi penulsan soal yang dimaksudkan.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1.
Nama sekolah
Nama sekolah ini menunjukkan tempat
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang akan dievaluasi proses
pembelajarannya. Ini merupakan identitas sekolah.
2.
Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan
pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dan akan dievaluasi. Satuan
pendidikan ini misalnya SD, SMP,
SMA/SMK.
3.
Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksudkan dalam hal ini
adalah mata pelajaran yang akan dibuatkan kisi-kisi soal dan dievaluasi hasil
belajar anak-anak. Misalnya Matematika.
4.
Kelas/semester
Kelas/semester menunjukkan tingkatan yang akan
dievaluasi, dengan menvantumkan kelas atau semsester ini, maka kita semakin
tahu batasan materi yang akan kita jadikan soal evaluasi proses.
5.
Kurikulum acuan
Seperti yang kita ketahui model kurikulum di
negeri ini selalu berganti, akhirnya ada tumpah tindih antara kurikulum yang
digunakan dan kurikulum baru. Untuk hal tersebut maka kita informasikan
kurikulum yang digunakan dalam penyusunan kisi-kisi penulisan soal. Misalny,
KTSP.
6.
Alokasi waktu
Alokasi waktu ini ditulis sebagai penyediaan
waktu untuk penyelesaian soal. Dengan alokasi ini, maka kita dapa memperkirakan
kesulitan soal. Dan jumlah soal yang harus dibuat guru agar anak-anak tidak
kehabisan waktu saat mengerjakan soal.
7.
Jumlah soal
Jumlah soal menunjukkan berapa banyak soal yang
harus dibuat dan dikerjakan anak-anak sesuai dengan jatah alokasi waktu yang
sudah dikerjakan untuk ujian bersangkutan. Dalam hal ini guru sudah
memperkirakan penggunaan waktu untk masing-masing soal.
8.
Penulis/guru mata pelajaran
Ini menunjukkan identias guru mata pelajaran
atau penulis kisi-kisi soal. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat
kelayakan seseorang dalam penuisan kisi-kisi dan soalnya.
9.
Standar kompetensi
Standar kompetensi menunjukan kondis standar
yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan
pembelajaran. Dengan standar kompetensi ini maka guru dan anak didik dapat
mempersiapakan segala yang harus dilakukan.
10. Kompetensi
dasar
Kompetensi dasar menunjukkan hal yang
seharusnya dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses pendidikan dan
pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita munculkan untuk
mengevaluasi tingkat pencapaiannya.
11.
Materi
pelajaran
Ini
menunjukkan semua materi yang diberkan
untuk proses pendidikan dan pembelajaran.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, aspek ini merupakan batasan isi dari materi
pelajaran yang kita jadikan soal.
12.
Indikator soal
Indicator
soal menunjukan perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian. Indikasi yang bagaimana dari materi pelajaran
yang diterapkan disekolah.
13.
Bentuk soal
Bentuk soal yang dimaksudkan adalah subjektif
tes atau objektif tes. Untuk memudahkan
kita dalam menyusun soal, maka kita harus menentukan bentuk yes dalam setiap
materi pelajaran yang kita ujikan dalam proses evaluasi.
14.
Nomor soal
Nomor soal menunjukkan urutan soal untuk materi
atau soal yang guru buat. Dal hal ini, setiap standar kompetensi dan kompetensi
dasar, penulisan nomor soal dikisi-kisi penulisan soal tidak selalu
berurutan.guru dapat menulis secara acak. Misalnya, standar kompetensi A dan komptensi dasar A1
dapat saja diletakkan pada nomor 3 dan seterusnya sehingga tidak selalu standar
kompetensi pertama dan kompetensir dasar pertama harus diurutkan di nomor satu.
3.
Analisis Butir Soal
1. Pengertian
Analisis Butir Soal
Analisis butir soal merupakan suatu prosedur yang sistematis,
yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes
yang akan kita susun. Analisis butir soal pada dasarnya bertujuan untuk
mengetahui apakah setiap item soal benar-benar baik, sehingga diperlukan
analisis terhadapnya.
Analisis item soal terutama dapat dilakukan untuk tes objektif. Dimana tes objektif merupakan alat evaluasi (hasil belajar mengajar) yang mengukur kepada objek-objeknya. Hal ini tidak berarti bahwa tes uraian tidak dapat di analisis, akan tetapi memang dalam menganalisis butir tes uraian belum ada pedoman secara standar.
Tentang kegunaan analisis terhadap item soal pada umumnya dilakukan terhadap beberapa hal yaitu:
Analisis item soal terutama dapat dilakukan untuk tes objektif. Dimana tes objektif merupakan alat evaluasi (hasil belajar mengajar) yang mengukur kepada objek-objeknya. Hal ini tidak berarti bahwa tes uraian tidak dapat di analisis, akan tetapi memang dalam menganalisis butir tes uraian belum ada pedoman secara standar.
Tentang kegunaan analisis terhadap item soal pada umumnya dilakukan terhadap beberapa hal yaitu:
-
Seberapa besar tingkat kesukaran pada butir/item soal
-
Apakah butir item itu mampu membedakan kemampuan antara
siswa pandai dan kurang pandai.
-
Apakah butir item tersebut menggunakan distraktor yang
baik atau belum.
Maka dari itu dengan analisis item soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan
Maka dari itu dengan analisis item soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan
2.
Manfaat Kegiatan Butir Soal
Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh Anastasia dan
Urbina (1997) dalam Suprananto (2012), analisis butir soal memiliki banyak
manfaat, diantaranya yakni:
1.
Membantu
pengguna tes dalam mengevaluasi kualitas tes yang digunakan,
2.
relevan
bagi penyusunan tes informal seperti tes yang disiapkan guru untuk siswa
dikelas,
3.
mendukung
penulisan butir soal yang efektif,
4.
secara
materi dapat memperbaiki tes di kelas,
5.
meningkatkan
validitas soal dan reliabilitas.
Linn
dan Gronlund (1995) dalam Suprananto (2012: 163), menambahkan bahwa pelaksanaan
kegiatan analisis butir soal, biasanya didesain untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.
Apakah fungsi soal sudah tepat?
2.
Apakah soal telah memiliki tingkat
kesukaran yang tepat?
3.
Apakah soal bebas dari hal-hal yang
tidak relevan?
4.
Apakah pilihan jawabannya efektif?
Selain
itu, data hasil analisis butir soal juga sangat bermanfaat sebagai dasar untuk:
1.
Diskusi tentang efisien hasil tes,
2.
kerja remedial,
3.
peningkatan secara umum pembelajaran
di kelas,
4.
peningkatan keterampilan pada
kontruksi tes.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa analisis butir
soal memberikan manfaat:
1.
Menentukan soal-soal yang cacat atau
tidak berfungsi dengan baik,
2. Meningkatkan butir soal melalui tiga
komponen analisis yaitu, tingkat
kesukaran, daya pembeda dan pengecoh soal,
3. Merevisi soal yang tidak relevan degan
materi yang diajarkan, ditandai dengan banyaknya anak yang tidak dapat menjawab
butir soal tertentu.
3.
Macam-macam Analisis Butir Soal
1.
Teknik Analisis Secara Kualitatif
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis
butir soal secara kualitatif, yakni teknik moderator dan panel. Teknik
moderator merupakan teknik berdiskusi yang didalamnya terdapat satu orang
sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan
secara bersama dengan beberapa ahli, seperti guru yang mengajarkan materi, ahli
materi, penyusun atau pengembang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa dan
orang yang memiliki latar belakang psikologi. Teknik ini sangat baik, karena
didiskusikan dan ditelaah secara bersama-sama, namun teknik tersebut memiliki
kelemahan karena memerlukan waktu lama untuk mendiskusikan setiap satu butir
soal.
Teknik berikutnya adalah teknik
panel. Teknik panel merupakan suatu teknik yang menelaah butir soal berdasarkan
kaidah penulisan butir soal. Kaidah itu diantaranya materi, kontruksi, bahasa
atau budaya, kebenaran kunci jawaban atau pedoman penskoran. Caranya beberapa
penelaah diberikan butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan dan
pedoman penilaian atau penelaahan. Tahap awal, semua orang yang terlibat dalam
kegiatan penelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka bekerja
sendiri-sendiri di tempat berbeda. Para penelaah dipersilahkan memperbaiki
langsung pada teks soal dan memberikan nilai pada setiap butir soal dengan
kriteria soal baik, perlu diperbaiki atau diganti (Suprananto, 2012).
2.
Teknik Analisis Secara Kuantitatif
Penelaahan soal secara kuantitatif
adalah penelaahan butir soal berdasarkan pada data empirik. Data empirik ini
diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis
secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern. Analisis butir
soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari
jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan
menggunakan teori klasik. Kelebihan dari analisis ini yakni, murah, sederhana,
familiar, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer
dapat menggunakan data dari beberapa peserta tes atau sampel kecil. Hal
tersebut telah dikemukakan oleh Millman dan Greene (1993) dalam Suprananto,
(2012). Selanjutnya analisis butir soal secara modern adalah penelaahan butir
soal dengan menggunakan teori respon butir atau Item Response Theory
(IRT). Teori ini merupakan suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk
menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu butir dengan kemampuan siswa.
III.
KESI
MPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari
uraian-uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa :
1.
Perencanaan Naskah Soal
Langkah Pokok Mengembangkan Tes
1. Perencanaan Tes
2. Menulis Butir Pertanyaan
3. Melakukan pengukuran dengan tes
2.
Kisi-kisi adalah suatu format atau
matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau yang hendak
disusun.
3.
Analisis butir soal merupakan suatu
prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat
khusus terhadap butir tes yang akan kita susun.
B.
SARAN
Dari beberapa
pembahasan mengenai “Tehnik Penyusunan Naskah Soal” yang telah di paparkan
dalam makalah ini, tentunya memilki perbedaan-perbadaan pendapat satu dengan
lainnya. Untuk itu perlunya suatu tehnik penyusunan Naskah soal agara kita
memahami dalam pembuatan soal, khususnya untuk guru dan pihak-pihak yang
terkait dalam pembuatan soal.
Selain itu, makalah ini
tentunya masih banyak kesalahan ataupun kekurangannya baik dari segi penulisan
maupun penyajian isinya, untuk itu tim penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
Internet :
http://bangfajars.wordpress.com/2012/02/18/tehnik-penulisan-butir-soal/
Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.00 wib.
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/09/langkah-langkah-menyusun-tes.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September
2014, Pukul 09.05 wib.
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/09/langkah-langkah-menyusun-tes.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September
2014, Pukul 09.05 wib.
http://nurkurosaki.blogspot.com/2012/11/pengertian-penilaian-dan-kisi-kisi.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September
2014, Pukul 09.10 wib.
http://catatanikhwana.blogspot.com/2013/11/menyusun-dan-kaidan-menyusun-kisi-kisi.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September
2014, Pukul 09.10 wib.
http://ilm9.blogspot.com/2012/11/analisis-butir-soal_5.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September
2014, Pukul 09.10 wib.
http://henker17.blogspot.com/2014/07/analisis-butir-soal.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September
2014, Pukul 09.15 wib.
0 komentar:
Posting Komentar