- Macionis: Interaksi sosial adalah proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan (reaksi) yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
- Broom dan Selznic: Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.
- Kimball Young dan Raymond W. Mack: Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
- Soerjono Soekanto: Interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
Jadi, dari beberapa pengertian
interaksi sosial yang dikemukan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang menjalin kontak dan
berkomunikasi dan saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran ataupun tindakan.
Berdasarkan pengertian ini pula, interaksi sosial tidak lain adalah sebuah
proses sosial.
Hubungan Sosial Siswa
Manusia adalah makhluk sosial. Karena
kesosialannya, dan berdasarkan kodratnya, maka ia tidak pernah hidup seorang
diri. Manusia harus membutuhkan orang lain agar bisa berinteraksi. Memerlukan orang lain adalah sebuah kebutuhan
mendasar dalam hidup manusia, demi tercapainya kebutuhan yang lain. Upaya
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dilaksanakan melalui suatu
proses yang disebut interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok
dengan kelompok dengan masyarakat.[1][2]
Peserta didik dalam sebuah lembaga
pendidikan pun harus mengalami dan melalui hal yang sama. Dalam menjalankan
tugas utamanya ia juga harus berinteraksi dengan orang lain baik itu dengan
para pendidik, maupun dengan sesama rekan seperjuanganya. Ia harus belajar
untuk mengenal siapakah para pendidiknya, dan siapakah rekan sekerjanya. Dengan
demikian, ia akan semakin pasti dalam menjalankan aktivitas keseharianya.
Karena di dalam interaksi tersebut, ia memperoleh banyak nilai yang bisa
membangun keperibadianya.
Nilai-nilai dimaksud adalah misalnya; pertama, ia disadarkan bahwa manusia
harus membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Tidak ada satu orang pun yang
hidup sendirian. Kedua, dengan
berelasi dengan orang lain, ia belajar mengenal dan memahami karakter
kepribadian orang lain. Ketiga,
dengan berelasi dengan orang lain, ia semakin diperkaya oleh kelebihan yang
dimiliki orang lain. Keempat, dengan
berelasi dengan rekan seperjuangan, ia belajar mengenal dan memahami
kepribadiannya, khususnya pada tingkat usianya, dengan berbagai persoalan dan
konsekuensi yang harus dihadapinya.
Interaksi
sosial adalah sebuah proses dimana orang-orang yang berkomunikasi saling
mempengaruhi dalam alam pikiran dan tindakan. Definisi ini menunjukkan bahwa
dalam interaksi sosial terdapat pengaruh timbal balik antarindividu. Misalnya,
sebuah diskusi yang dilakukan oleh si A dan si B. Jika si A berbicara, maka si
B sebagai pendengarnya. Sebaliknya, jika si B berbicara, si A sebagai
pendengarnya. Dalam diskusi tersebut terjadi proses saling mempengaruhi.
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan atau lembaga akademik pun diharapkan demikian.
Sekolah harus hadir sebagai sarana yang pantas bagi para peserta didik dalam
menimbah pengetahuan. Dengan para pendidik dan sarana pendidikan yang ada,
sekolah diharapkan membawa pengaruh bagi perkembangan kepribadian para peserta
didik demi tercapainya kematangan, baik dari segi ilmu pengetahuan, moralitas,
dan sosialitasnya. Karena kita sadar bahwa seorang manusia tidak bisa hidup
seorang diri saja, tetapi kapan dan di manapun ia berada, dia tetap membutuhkan
orang lain sebagai rekan hidupnya.
Jika
sekolah sebagai lembaga pendidikan memberikan yang terbaik bagi para peserta
didiknya, maka sekolah telah memainkan perannya secara tepat den benar. Tetapi,
jika peserta didik berperilaku sebaliknya, maka sekolah perlu mengkaji kembali
apa yang telah dilakukan, agar interaksi sosial itu bisa berjalan secara benar
dalam kehidupan sosial.
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi
dan berinteraksi dengan individu lain.[1]
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur
yang ditunjukkan oleh seseorang.[1]
Kepribadian menunjuk pada pengaturan
sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila
dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian
mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang apabila
berhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat
luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup
keseluruhannya.
Oleh karena itu, pengertian dari
satu ahli dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda. Namun demikian, definisi
yang berbeda-beda tersebut saling melengkapi dan memperkaya pemahaman kita
tentang konsep kepribadian. Apakah kepribadian itu? Secara umum yang dimaksud
kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang
membedakan dengan orang lain.
Untuk memahami lebih jauh mengenai
pengertian kepribadian, berikut ini definisi yang dipaparkan oleh beberapa
ahli.
a. M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah
laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan
sikap-sikap seseorang.
b. Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan
dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan
seseorang.
c. Theodore R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi
sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
d. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan
perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi.
e. Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi
faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku
seseorang. Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita
simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality)
merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat
seseorang, yang mencakup polapola pemikiran dan perasaan, konsep diri,
perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.
BY ABDUL RAHMAN RAZIK FKIP PKN ANGKATAN 2011
0 komentar:
Posting Komentar