Selasa, 28 Oktober 2014

MAKALAH NASKAH SOAL


I.         PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Beberapa teman guru masih banyak yang mengeluhkan bagaimana cara membuat butir soal dan naskah soal yang baik dan benar, hal ini wajar karena sebagian kutub pendidikan  baik gugus, PGRI atau UPTD kadang tidak mempedulikan hal mendasar bagi guru ini.
Kebanyakan guru-guru, atau pun pihak-pihak yang bergelut dalam dunia pembuatan soal belum paham betul akan cara pembuatan ataupun tehnik dari penyusunan naskah soal. Untuk itu sangat diperlukan tehnik-tehnik tersebut agar guru atau pun pihak yang berhubungan dengan soal dapat mengerti dan mahir dalam pembuatan naskah soal.
Sebelum kita membuat soal alangkah baiknya jika kita mengetahui alur pembuatan, pada paling utama harus dilihat standar kompetensi-Kompetensi Dasar- (pengecekan) Indikator – pembuatan indikator soal – barulah penyusunan Soal . Ini diharapkan tidak terjadi kesalahan ataua ketidak tepatan dalam pembuatan butir soal. Atau juga bisa menggunakan alur penyesuain bolak-balik terhadap kesesuaian antara KD – materi dan Standar Kompetensi, yang akhirnya menjadikan beberapa indikator soal dan butir soal.
Pada penulisan soal juga harus ditekankan pada hubungan antara SKL , Materi dan Penilaian. Hal ini perlu di perhatikan guru agar soal bisa menggambakan kompetensi yang ingin dicapai, sehingga tidak ada soal yang lari dari konsteks pembelajaran kompensi.
Dalam penulisan soal juga harus diperhatikan beberapa urutan yaitu kita harus memperhatikan Tujuan Tes – memperhatikan SKL – menentukan Materi – Menentukan Kisi-kisi atau indikator – lalu baru melakukan penulisan soal- kemudian soal di validasi – selanjutnya sola di cek kaidah penulisan soal dan dibuatlah pedoman penskorannya.


A.    RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana perencanaan naskah soal ?
2.      Bagaimana cara membuat kisi-kisi soal ?
3.      Bagaimana analisis butir soal tersebut ?

B.     TUJUAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa tujuan dari makalah ini, yaitu :
1.         Untuk menjelaskan perencanaan naskah soal.
2.         Untuk menjelaskan cara membuat kisi-kisi soal.
3.        Untuk menjelaskan analisis butir soal tersebut.

C.    MANFAAT
Dalam paparan makalah ini diharapkan kita dapat mengambil hal-hal penting yang bernilai positif yang terdapat dalam pembahasan mengenai Tehnik Penyusunan Naskah Soal guna menambah wawasan. Selain itu manfaatnya:
1.      Bagi mahasiswa, dapat menjadi bahan acuan dalam memahami materi Evaluasi Pembelajaran.
2.      Bagi instansi, semoga makalah ini dapat menjadi sebuah referensi bacaan.
3.      Bagi masyarakat umum, dapat menjadi pedoman dalam mempelajari sebuah pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

II.           PEMBAHASAN

TEHNIK PENYUSUNAN NASKAH SOAL

1.        Perencanaan Naskah Soal
Bagi kita sebagai pendidik, yang menjadi persoalan adalah pengukuran hasil belajar yang termasuk bidang non phisik atau aspek yang bersifat abstrak. Dalam hal ini pendidik harus paham bahwa aspek yang bersifat abstrak seperti hasil belajar ini dalam melakukan pengukuran memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sistematis. Alat yang biasa digunakan sebagai alat ukur dari hasil belajar adalah tes. Sehingga dapat dikatakan bahwa tes merupakan salah satu alat ukur dalam melakukan asesmen proses dan hasil pembelajaran.
1.1  Langkah Pokok Mengembangkan Tes
Penyusunan tes, sangat besar pengaruhnya terhadap siswa yang akan mengikuti tes, untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran maka tes harus direncanakan secara cermat. Secara umum ada lima langkah pokok yang harus dilewati yaitu:
a.    Perencanaan Tes
Dalam langkah perencanaan tes ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pendidik yaitu:
1.      Menentukan cakupan materi yang akan diukur : Langkah ini biasanya dilakukan dengan menyusun kisi-kisi soal yaitu daftar spesifikasi, Ada tiga langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes dalam sistem penilaian berbasis kompetensi dasar, yaitu; (1) Menulis kompetensi dasar, (2) Menulis materi pokok, (3) Menentukan indikator, dan (4) Menentukan jumlah soal.
2.      Bentuk Tes : Pemilihan bentuk tes akan dapat dilakukan dengan tepat bila didasarkan pada tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan.
3.      Menetapkan panjang Tes : langkah menetapkan panjang tes, meliputi berapa waktu yang tersedia untuk melakukan tes, hal ini terkait erat dengan penetapan jumlah item-item tes yang akan dikembangkan. Ada tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah soal, yaitu bobot masing-masing bagian yang telah ditentukan dalam kisi-kisi, keandalan yang diinginkan, dan waktu yang tersedia.

b.   Menulis Butir Pertanyaan
     Ada 3 kegiatan pokok dalam menulis butir soal yaitu:
1.      Menulis draft soal : Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan butir pertanyaan yaitu format pertanyaan dan alternatif jawaban. Dalam hal ini perlu diperhatikan beberapa hal yaitu, (1) apakah pertanyaan mudah dimengerti? (2) apakah sudah sesuai dengan indikator (3) apakah tata letak keseluruhan baik? (4) apakah perlu pembobotan (5) apakah kunci jawaban sudah benar?
2.      Memantapkan Validitas Isi (Content Validity ): Content validity atau validitas isi pada dasarnya merupakan koefisien yang menunjukkan kesesuaian antara draft tes yang telah disusun dengan isi dari konsep dan kisi-kisi yang telah disusun.
3.      Melakukan Uji Coba (try out) : Uji coba diperlukan dalam penyusunan tes buatan guru, try out tidak harus dilakukan secara formal dan dalam skala besar, yang perlu Anda perhatikan adalah bahwa try out dapat dilakukan untuk berbagai kepentingan diantaranya adalah untuk; (1) analisis item, (2) bagaimana rencana pelaksanaan, (3) memperkirakan penggunaan waktu pengerjaan, (4)kejelasan format tes, (5) kejelasan petunjuk pengisian, dan (6) pemahaman bahasa yang digunakan dsbnya.
4.      Revisi soal : Hasil dari uji coba kemudian dilakukan analisis untuk mencari tingkat kesulitan soal dan penggunaan bahasa yang kurang komunikatif, untuk kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kebutuhan.

c.       Melakukan pengukuran dengan tes
     Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan pada saat menyelenggarakan tes untuk siswa yaitu:

1.      Menjaga obyektivitas pelaksanaan tes : Pendidik harus menjaga obyektifitas, baik dalam pengawasan, menjaga kerahasiaan soal, dan berbagai kode etik penyelenggaraan tes yang lain. Setelah ujian dilaksanakan maka langkah berikut adalah koreksi, dan interpretasi dari hasil ujian tersebut, untuk kemudian berdasar data hasil analisis tersebut akan diambil keputusan dalam berbagai kepentingan.
2.      Memberikan skor pada hasil tes : Yaitu memeriksa hasil jawaban dari para siswa, untuk memberikan skor/angka sebagai penghargaan terhadap setiap poin soal yang dapat dikerjakan, hasilnya berupa angka yang disebut skor mentah, angka yang menunjukkan berapa soal yang bisa dijawab benar oleh siswa. Dalam melakukan langkah ini harus dijaga obyektivitas dengan selalu menggunakan kunci jawaban dan indikator keberhasilan.
3.      Melakukan Analisis Hasil Tes : Setelah semua pekerjaan siswa dikoreksi langkah berikutnya adalah melakukan analisis terhadap skor hasil tes.

2.      Kisi-kisi Soal
a.    Pengertian Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau    yang hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat diartikan test blue-print atau table of specification merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185). Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. 
b.      Fungsi Kisi-kisi
1.      Panduan/pedoman dalam penulisan soal  yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan soal.
2.      Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
3.      Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.
Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan mempermudah dalam proses evaluasi.

Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
a.       Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan  secara tepat dan proporsional.
b.   Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
c.   Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.

c.       Penulisan Kisi-kisi
Penulisan kisi-kis soal adalah kerangka dasar yang dipergunakan untuk penyusunan soal dalam evaluasi proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat menyusun soal-soal evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru dalam menyusun soal evaluasi.
Dengan kisi-kisi penulisan soal maka tidak akan terjadi penyimpangan tujuan dan sasaran dari penulisan soal untuk evaluasi penulisan soal. Guru hanya mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi penulsan soal yang dimaksudkan.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.        Nama sekolah
Nama sekolah ini menunjukkan tempat penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang akan dievaluasi proses pembelajarannya. Ini merupakan identitas sekolah.
2.        Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dan akan dievaluasi. Satuan pendidikan ini  misalnya SD, SMP, SMA/SMK.
3.        Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah mata pelajaran yang akan dibuatkan kisi-kisi soal dan dievaluasi hasil belajar anak-anak. Misalnya Matematika.
4.        Kelas/semester
Kelas/semester menunjukkan tingkatan yang akan dievaluasi, dengan menvantumkan kelas atau semsester ini, maka kita semakin tahu batasan materi yang akan kita jadikan soal evaluasi proses.
5.        Kurikulum acuan
Seperti yang kita ketahui model kurikulum di negeri ini selalu berganti, akhirnya ada tumpah tindih antara kurikulum yang digunakan dan kurikulum baru. Untuk hal tersebut maka kita informasikan kurikulum yang digunakan dalam penyusunan kisi-kisi penulisan soal. Misalny, KTSP.
6.        Alokasi waktu
Alokasi waktu ini ditulis sebagai penyediaan waktu untuk penyelesaian soal. Dengan alokasi ini, maka kita dapa memperkirakan kesulitan soal. Dan jumlah soal yang harus dibuat guru agar anak-anak tidak kehabisan waktu saat mengerjakan soal.
7.        Jumlah soal
Jumlah soal menunjukkan berapa banyak soal yang harus dibuat dan dikerjakan anak-anak sesuai dengan jatah alokasi waktu yang sudah dikerjakan untuk ujian bersangkutan. Dalam hal ini guru sudah memperkirakan penggunaan waktu untk masing-masing soal.
8.        Penulis/guru mata pelajaran
Ini menunjukkan identias guru mata pelajaran atau penulis kisi-kisi soal. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat kelayakan seseorang dalam penuisan kisi-kisi dan soalnya.
9.        Standar kompetensi
Standar kompetensi menunjukan kondis standar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan standar kompetensi ini maka guru dan anak didik dapat mempersiapakan segala yang harus dilakukan.
10.    Kompetensi dasar
Kompetensi dasar menunjukkan hal yang seharusnya dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita munculkan untuk mengevaluasi tingkat pencapaiannya.
11.      Materi pelajaran
 Ini menunjukkan semua materi yang  diberkan untuk proses pendidikan dan  pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal, aspek ini merupakan batasan isi dari materi pelajaran yang kita jadikan soal.
12.      Indikator soal
 Indicator soal menunjukan perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian.   Indikasi yang bagaimana dari materi pelajaran yang diterapkan disekolah.



13.      Bentuk soal
Bentuk soal yang dimaksudkan adalah subjektif tes atau objektif tes. Untuk  memudahkan kita dalam menyusun soal, maka kita harus menentukan bentuk yes dalam setiap materi pelajaran yang kita ujikan dalam proses evaluasi.
14.      Nomor soal
Nomor soal menunjukkan urutan soal untuk materi atau soal yang guru buat. Dal hal ini, setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar, penulisan nomor soal dikisi-kisi penulisan soal tidak selalu berurutan.guru dapat menulis secara acak. Misalnya,  standar kompetensi A dan komptensi dasar A1 dapat saja diletakkan pada nomor 3 dan seterusnya sehingga tidak selalu standar kompetensi pertama dan kompetensir dasar pertama harus diurutkan di nomor satu.
3.  Analisis Butir Soal
  1.  Pengertian Analisis Butir Soal
Analisis butir soal merupakan suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang akan kita susun. Analisis butir soal pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah setiap item soal benar-benar baik, sehingga diperlukan analisis terhadapnya.
Analisis item soal terutama dapat dilakukan untuk tes objektif. Dimana tes objektif merupakan alat evaluasi (hasil belajar mengajar) yang mengukur kepada objek-objeknya. Hal ini tidak berarti bahwa tes uraian tidak dapat di analisis, akan tetapi memang dalam menganalisis butir tes uraian belum ada pedoman secara standar.
Tentang kegunaan analisis terhadap item soal pada umumnya dilakukan terhadap beberapa hal yaitu:
-          Seberapa besar tingkat kesukaran pada butir/item soal
-          Apakah butir item itu mampu membedakan kemampuan antara siswa pandai dan kurang pandai.
-          Apakah butir item tersebut menggunakan distraktor yang baik atau belum.
Maka dari itu dengan analisis item soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan
2.    Manfaat Kegiatan Butir Soal
Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (1997) dalam Suprananto (2012), analisis butir soal memiliki banyak manfaat, diantaranya yakni:
1.      Membantu pengguna tes dalam mengevaluasi kualitas tes yang digunakan,
2.      relevan bagi penyusunan tes informal seperti tes yang disiapkan guru untuk siswa dikelas,
3.      mendukung penulisan butir soal yang efektif,
4.      secara materi dapat memperbaiki tes di kelas,
5.      meningkatkan validitas soal dan reliabilitas.
Linn dan Gronlund (1995) dalam Suprananto (2012: 163), menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan analisis butir soal, biasanya didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Apakah fungsi soal sudah tepat?
2.      Apakah soal telah memiliki tingkat kesukaran yang tepat?
3.      Apakah soal bebas dari hal-hal yang tidak relevan?
4.      Apakah pilihan jawabannya efektif?
Selain itu, data hasil analisis butir soal juga sangat bermanfaat sebagai dasar untuk:
1.      Diskusi tentang efisien hasil tes,
2.      kerja remedial,
3.      peningkatan secara umum pembelajaran di kelas,
4.      peningkatan keterampilan pada kontruksi tes.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa analisis butir soal memberikan manfaat:
1.      Menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi dengan baik,
2.   Meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu, tingkat  kesukaran, daya pembeda dan pengecoh soal,
3.   Merevisi soal yang tidak relevan degan materi yang diajarkan, ditandai dengan banyaknya anak yang tidak dapat menjawab butir soal tertentu.

3. Macam-macam Analisis Butir Soal
1. Teknik Analisis Secara Kualitatif
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secara kualitatif, yakni teknik moderator dan panel. Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang didalamnya terdapat satu orang sebagai penengah. Berdasarkan teknik  ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama dengan beberapa ahli, seperti guru yang mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengembang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa dan orang yang memiliki latar belakang psikologi. Teknik ini sangat baik, karena didiskusikan dan ditelaah secara bersama-sama, namun teknik tersebut memiliki kelemahan karena memerlukan waktu lama untuk mendiskusikan setiap satu butir soal.
Teknik berikutnya adalah teknik panel. Teknik panel merupakan suatu teknik yang menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Kaidah itu diantaranya materi, kontruksi, bahasa atau budaya, kebenaran kunci jawaban atau pedoman penskoran. Caranya beberapa penelaah diberikan butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan dan pedoman penilaian atau penelaahan. Tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan penelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka bekerja sendiri-sendiri di tempat berbeda. Para penelaah dipersilahkan memperbaiki langsung pada teks soal dan memberikan nilai pada setiap butir soal dengan kriteria soal baik, perlu diperbaiki atau diganti (Suprananto, 2012).

2.      Teknik Analisis Secara Kuantitatif
Penelaahan soal secara kuantitatif adalah penelaahan butir soal berdasarkan pada data empirik. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern. Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori klasik. Kelebihan dari analisis ini yakni, murah, sederhana, familiar, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer dapat menggunakan data dari beberapa peserta tes atau sampel kecil. Hal tersebut telah dikemukakan oleh Millman dan Greene (1993) dalam Suprananto, (2012). Selanjutnya analisis butir soal secara modern adalah penelaahan butir soal dengan menggunakan teori respon butir atau Item Response Theory (IRT). Teori ini merupakan suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu butir dengan kemampuan siswa.

III.        KESI MPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Dari uraian-uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa :
1.        Perencanaan Naskah Soal
Langkah Pokok Mengembangkan Tes
1.    Perencanaan Tes
2.    Menulis Butir Pertanyaan
3.    Melakukan pengukuran dengan tes
2.      Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau yang hendak disusun.
3.      Analisis butir soal merupakan suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang akan kita susun.
B.     SARAN
Dari beberapa pembahasan mengenai “Tehnik Penyusunan Naskah Soal” yang telah di paparkan dalam makalah ini, tentunya memilki perbedaan-perbadaan pendapat satu dengan lainnya. Untuk itu perlunya suatu tehnik penyusunan Naskah soal agara kita memahami dalam pembuatan soal, khususnya untuk guru dan pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan soal.
Selain itu, makalah ini tentunya masih banyak kesalahan ataupun kekurangannya baik dari segi penulisan maupun penyajian isinya, untuk itu tim penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet :
http://bangfajars.wordpress.com/2012/02/18/tehnik-penulisan-butir-soal/ Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.00 wib.
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/09/langkah-langkah-menyusun-tes.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.05 wib.
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/09/langkah-langkah-menyusun-tes.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.05 wib.
http://nurkurosaki.blogspot.com/2012/11/pengertian-penilaian-dan-kisi-kisi.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.10 wib.
http://catatanikhwana.blogspot.com/2013/11/menyusun-dan-kaidan-menyusun-kisi-kisi.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.10 wib.
http://ilm9.blogspot.com/2012/11/analisis-butir-soal_5.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.10 wib.
http://henker17.blogspot.com/2014/07/analisis-butir-soal.html Diakses pada Hari Senin, Tanggal 29 September 2014, Pukul 09.15 wib.

 PEMBUAT MAKALAH : PUPUT

1 komentar: